LOGO KEGIATAN HIMMAKA

Logo kegiatan HIMMAKA ketika mengisi liburan semester. TRY OUT dan TRAINING MOTIVATION.

KEGIATAN KECAP

Foto bersama setelah kegiatan KECAP.

FOTO KEGIATAN TRY OUT dan TRAINING MOTIVATION

Foto bersama: Anggota HIMMAKA dan Kepala Dinas Pendidikan .

FOTO KETUM HIMMAKA

FOTO ketum dan yang di belakangnya lagi numpang GAYA AJA.

MAKAN BERSAMA

FOTO makan bersama setelah lelah melaksanakan kegiatan.

EKSIS nieeeee

Numpang eksis akhhh hehehe.

Mengenang BAKSOS

FOTO kegiatan baksos di cipicung .

Selasa, 09 April 2013

Radio HIMMAKA 10,7 FM


Kreatifitas anak-anak Himmaka Bandung memang tak ada habisnya. Baru-baru ini sekretariat Himmaka sering dijadikan tempat steaming radio. Radio? ya, Radio Himmaka Bandung. 
Berawal dari obrolan-obrolan nyeleneh, hingga ada timbul gagasan “Bagaimana kalau ada radio Himmaka?”. Hal tersebut tak hanya sekedar obrolan, karena tujuannya untuk mewadahi dan menyalurkan potensi dulur-dulur Himmaka Bandung di bidang radio. Hingga pada tanggal 10 Februari 2013 obrolan tersebut bisa terwujudkan meski hanya memakai aplikasi recorder, Radio 10,7 FM yang menjadi program bidang minta dan bakat.
Dipandu oleh duo host galau yaitu kang adul (Riki Abdul) dan kang aim (Arif MArtianti-Sekum), streaming radio ini diadakan setiap hari senin jan 4 sore dan sudah 2 minggu berjalan. Berisikan tentang info-info kedaerahan dan kegiatan Himmaka setiap minggunya dengan mendatangkan pemateri dan bintang tamu untuk memberikan pandangan tentang kegiatan Himmaka tersebut.
“Untuk mewujudkan suatu hal yang besar, kita bisa mulai dari hal yang terkecil”. Nah, semoga berangkat dari situlah Himmaka bisa benar-benar memiliki radio frekwensi sendiri dan bisa streaming secara LIVE.  “tunjukan potensi dan aksimu di radio Himmaka Bandung 10,7 FM. Keep spirit buat dulur-dulur Himmaka, dan cayoo terus” papar duo host galau.

Nalar Intektual Melalui Bedah Film


Bandung (10/2) salah satu program kerja dari bidang nalar dan intelektual telah terlaksanakan, yaitu kegiatan bedah film dengan mengangkat tema “Menggali potensi diri“ dan judul film Front of the Class.
Bertempat di sekretariat Himmaka Bandung, kegiatan ini dipandu oleh Dewi Tamilah dan Fahmi Nurul Iman. Banyak sekali pesan didapat dari film tersebut. Namun, pesan yang paling kuat yang secara keseluruhan dari film tersebut adalah “jangan pernah takut dan menyerah untuk mewujudkan mimpi kita. Setiap orang pasti mempunyai titik kekurangan juga kelebihan, tapi semua tergantung bagaimana kita menggali dan menyikapi dua hal tersebut. Hingga mungkin saja kita berangkat dari kekurangan kita sendiri yang nantinya akan menjadi kelebihan dan tercapailah apa yang dinamakan dengan keberhasilan”
(dwi aprianti/red)

Bakti pada lemah cai, HIMMAKA adakan Try Out 2013


Majalengka, (20/01) Dalam rangka mengisi kegiatan libur semester ganjil, Himmaka Bandung mengadakan acara Try Out dan Training Motivasi untuk seluruh  tingkat SLTA se-Kabupaten Majalengka.  Diikuti oleh 29 SLTA acara ini di hadiri oleh  279 siswa yang berlangsung dengan meriah. Antusiasme para siswa terlihat sejak mereka datang ke gedung SKB Majalengka dari pukul 07.00 s/d 16.00. Tujuan diadakannya acara ini  untuk membantu siswa-siswa menghadapi ujian nasional dengan prediksi soal-soal UN. Selain itu, sebagai bentuk bakti ke lemah cai. 
Kepala dinas kabupaten Majalengka mengaku bangga terhadap acara yang diadakan Himmaka Bandung. Beliau menambahkan untuk menghadapi UN kedepan,  ada beberapa perubahan yang sangat mendasar yaitu bertambahnya paket soal UN menjadi 20 paket Sementara itu, mengenai persiapannya,“acara ini sudah digarap sejak 2 bulan yang lalu. Ketika proses perkuliahan masih aktif. Sementara hambatan yang di lalui berupa materi dan rundown waktu” ungkap Iji zaelani selaku Ketua Umum. Tanggapan positiv datang dari salah seorang peserta bernama Anggun yang mengatakan “ Acara ini, begitu menyenangkan dan banyak mendapat pengalaman, terutama pengalaman tentang menghadapi  ujian nasional.  Jadi, kita sudah mempunyai ancang-ancang soal apa saja yang akan di ujikan”ungkapnya sambil tersenyum.

Meretas Demonstrasi Mahasiswa

Mahasiswa merupakan agen perubahan. Posisinya memiliki peranan yang penting dalam upaya mengubah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk mengulingkan kekuasaan yang dinilai rakus, serakah dan bertingkah laku melampui batas kewajaran. 
Mahasiswa adalah sebuah entitas spirit yang menggunakan intelektualitas dan dialektika yang maha dasyat kekuatannya. Namun sangat disayangkan, jika seseorang berstatus mahasiswa, tetapi aktivitasnya hanya berkutat pada hal yang kurang bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, terlahirnya mahasiswa di tengah-tengah kerumunan,diharapkan dapat memberikan angin perubahan, dalam upaya melawan ketidakadilan dan kebengisan. 
Mahasiswa memiliki kekuatan energi penuh dengan sifat kreatif,  kritis dan dinamis. Serta kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan sosial. Lebih dari itu, gerakan mahasiswa masih dipercaya oleh masyarakat mampu membawa perubahan zaman. Oleh karena itu, jangan sampai mahasiswa melupakan niatan awal untuk belajar dan belajar. Untuk itu jadikan kampus sebagai kawah candradimuka untuk meneliti, dan melakukan dialektika intelektual guna memecahkan permasalahan yang tumbuh di masyarakat. 
Mahasiswa harus terus bergerak dan bersatu melawan segala sesuatu yang bersebrangan dengan kepentingan rakyat banyak. Apalagi fungsi mahasiswa sebagai jembatan antara pemerintah dan rakyat. Untuk mengkomunikasikan sekaligus memecahkan setiap persoalan yang muncul kepermukaan. 
Hal inilah yang mendorong para intelektual muda ini dihadapkan pada dua keputusan. Diam  atau melawan. Tetapi apa boleh di kata, seiring dengan berjalannya waktu, dinamika mahasiswa dewasa ini mulai tumbuh beraneka warna.  Ada aktivitas mahasiswa yang normal berjalan apa adanya, layaknya anak  TK dan SD, berangkat pagi pulang sore. Tetapi ada pula yang memilih jalan hidup serampangan, dengan tidak memiliki tujuan dan cita-cita. 
Terlepas dari semua itu, hadirnya mahasiswa sejatinya dapat memberikan solusi atas masalah yang ada. Apakah bergerak untuk melawan, meski terkadang selalu diartikan sebagai mahasiswa bayaran. Diam dan membisu pun melahirkan banyak kecaman.  Oleh karena itu, mahasiswa perlu diingatkan kembali, bahwasanya demo bukan merupakan jalan terakhir. Tetapi hal itu dilakukan, ketika persoalan menemui jalan buntu ketika mengupas suatu persoalan. Di saat itulah, "teriakan di jalanan" diharapkan dapat membuka pintu komunikasi yang selama ini terkunci. Dan Win-Win Solution dapat dirasakan kedua belah pihak, yang bersebrangan pandangan. 
Semoga secarik tulisan ini bisa mewakili dan memberikan pencerahan bagi teman-teman mahasiswa, untuk terus berada digarda paling depan, untuk menyuarakan keadilan dimuka bumi ini. Semoga!

(Adim. M. Mubarok)

GOLPUT di Majalengka


Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat telah selesai dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2013 yang lalu. Seperti kita ketahui bahwa pemilihan gubernur ini untuk periode 5 tahun mendatang yaitu untuk 2013-2018. Namun, sayangnya momen ini tidak di manfaatkan baik oleh sebagian warga Majalengka. Karena salah satu sumber menyebutkan bahwa tingkat golongan putih (golput) di Majalengka masih sangat tinggi.
Sindonews.com-Sementara itu, dari hasil rapat pleno rekapitulasi yang digelar di gedung Gedung Graha Sindang Kasih tersebut, diketahui warga yang memiliki Hak Pilih namun tidak menggunakan hak pilihnya (Golput) sebanyak 257.272 Jiwa (27,09 %). Adapun jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilgub Jabar tanggal 24 Februari sebanyak 953.356 Jiwa. Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Majalengka Supriatna, kecenderungan tersebut lantaran beberapa faktor yang menyebabkan pemilih merasa apolitis terhadap hajatan politik pemimpin daerah tersebut. Seperti, janji-janji kampanye para kandidat yang tak terpenuhi, sehingga membuat masyarakat merasa dibohongi. "Kalau sosialisasi, kami rasa sudah optimal. Ini bisa juga karena dengan waktu yang bersamaan ada halangan yang tidak bisa ditinggalkan," kata Supriatna, Jumat (1/2/2013). Polemik tersebut juga diduga disebabkan hal lain, Republika.co.id-Bandung Pakar Hukum Tata Negara dari Unpad Indra Prawira memprediksi ada tiga daerah di Jabar yang menjadi kantung golput. Ketiganya adalah Cirebon, Majalengka, dan Bogor Indra menjelaskan, “masyarakat yang tinggal di Jabar bagian timur banyak yang Golput karena beberapa alasan. Di antaranya, bekembangnya isu pembentukan Provinsi Cirebon dan kecewa dengan belum selesainya pembangunan Bandara Kertajati. Padahal, masyarakat di timur sangat berharap pembangunan bandara tersebut cepat selesai.”
Masalah tersebut, sangat menarik untuk dikaji, terlebih dulur-dulur Majalengka sebagian memilih untuk menjadi golongan putih ketimbang harus memilih satu diantara pasangan cagub dan cawagub. Seharusnya, apapun alasannya hal tersebut tidaklah harus terjadi sebab kita sendiri yang mentukan siapa yang memimpin jabar untuk 5 tahun mendatang.
(Nugi-Lela/red)

Perkembangan Teknologi di Era Cyber Comunitty


Di Era serba canggih ini, sebagaimana menurut McLunch (1964) bahwa dunia akan menjadi the big village  yaitu sebuah desa yang besar dimana masyarakat saling kenal dan menyapa satu dengan yang lainnya. Ini terbukti sekarang dengan adanya jaringan yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Masyarakatpun kebanyakan  sudah berubah menjadi golongan CyberComunitty yaitu Komunitas manusia yang telah hidup dalam dua dunia kehidupan yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya.
Kita yang berada di Indonesia dengan mudah mengetahui kabar kerabat di  Amerika serta dapat melihatnya secara langsung. Dan itulah yang sedang terjadi dengan pola silaturahmi yang modern ini. Apalagi jika kita mengaitkannya dengan perkembangan era informasi yang lebih canggih dari itu. Seperti  kita ketahui bahwa mulai bermunculan koran internet, radio internet, social media bahkan televisi internet. Semuanya mudah tersaji hanya dengan “klik”. Setiap orang tidak bisa menghindari ini semua, bagi mereka yang tidak mampu untuk menciptakan, maka mereka diharuskan menjadi bagian dari seorang yang konsumtif.
Namun dari semua hal tersebut, perkembangan teknologi memiliki dua sisi yang saling bersebrangan. Dimana ada sisi baik dan sisi buruk. Sisi baiknya, peradaban manusia menjadi lebih canggih dan instan. Dengan memudahka manusia mendapatkan informasi seluas luasnya. Dan sisi buruknya, yaitu terjangkitnya pengaruh buruk yang disebarkan oleh teknologi yang kebanyakan dari barat tersebut. Dan kita pun tentu, harus bijak menyikapinya.
Bagi kami bidang Komunikasi dan Media (Komedi), perkembangan teknologi menjadi sangat penting dan perlu di pelajari, karena dengan begitu kami menjadi perantara informasi yang akan didapatkan oleh anggota Himmaka lainnya. Dengan adanya social media seperti FB, Twitter, blog maupun website tentu membantu kami terhubung juga dengan dunia luar baik anggota himmaka maupun bukan anggota himmaka. Sehingga dari sepetak dunia yang kita kenal akan terasa luas dengan adanya Komunikasi dan Media ini.

Seperti Apa Pahlawan itu ??


Kepahlawanan merupakan sebuah cara untuk menjadi besar dengan cara yang benar. Bagi seorang pahlawan pun ada saat dimana mereka sedih, lelah dan takut. Jejak-jejak kelemahan, keputus-asaan, kecemasan dan keterpurukan pun pernah mendera jiwa mereka. Maka dari itu ada hal-hal yang tidak dapat dilepaskan dari istilah pahlawan/kepahlawanan, yaitu keberanian, pengorbanan, serta kesabaran.

Kita kesulitan mencari pahlawan, atau kesulitan menentukan siapa saja para pahlawan. Ini kesalahan yang cukup besar. Permasalahannya, yang sering tergambar dalam benak kita adalah sosok penuh ketenaran yang berjuang dengan dedikasi tinggi membela rakyat, bangsa, dan negara. Bayangan yang langsung muncul adalah sosok Pangeran Diponegoro, Bung Tomo, atau Sultan Hassanuddin. Kita sama sekali tidak kesulitan untuk menyebut mereka seorang pahlawan. Jika benar, ini berarti membutuhkan syarat yang banyak untuk menjadi seorang pahlawan. Pertama dia harus dikenal dan kharismatik, dan selanjutnya ia mempunyai prestasi besar yang mengubah jalannya sejarah. Jika ini yang kita pakai, maka jangan berharap kita akan menemukan kembali para Pahlawan itu di masa kini, Era Reformasi. Terlalu banyak sosok yang dikenal saat ini,Namun prestasinya tak lebih dari sekedar mewarnai sejarah bangsa ini, bukan mengubahnya.
Mungkin lebih baik untuk sekarang ini, pikirkan dan benahi dulu diri sendiri sebelum anda berniat untuk menjadi seorang pahlawan. Pahawan sejati mengetahui letak sisi kepahlawanan mereka. Sebab tidak ada orang yang bisa menjadi pahlawan dalam segala hal. Seorang pahlawan perang tidak pernah memaksakan diri menjadi pahlawan di bidang ilmu pengetahuan.

Oleh : Yoga Permana Sasmita (ditulis pada bulan November - memperingati Hari Pahlawan)

Komentar Majalengka tentang RSBI


Dunia pendidikan kita kembali diramiakan isu hangat mengenai pembatalan keberadaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Istilah RSBI ini akhir-akhir ini sering kita dengar karena seiring berkembangnya kabar pembatalan keberadaan RSBI oleh Mahkamah Konstitusi. 
Apa sih RSBI itu? Pada dasarnya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah sekolah nasional yang menyelenggarakan pendidikan berdasar Standar Nasional Pendidikan (SNP)  dan mutu internasional sekaligus. Adanya Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Mutu Internasional tersebut yaitu mengukur kualitas pendidikan berdasarkan nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa dilakukan dengan pertukaran informasi, persandingan SNP dengan Kriteria mutu internasonal ataupun dengan studi banding.

Jadi kualitas internasional merupakan kelebihan dari kualitas nasional (SNP), baik berupa penguatan, pendalaman, pengayaan, perluasan maupun penambahan terhadap SNP.
Bagaimana dengan sikap Majalengka? (Sindonews.com) - Kendati Mahkamah Kontsititusi (MK) telah membatalkan keberadaan RSBI, namun di Kabupaten Majalengka ciri khas pembelajaran yang diterapkan di RSBI dipastikan akan tetap dipertahanakan. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majalengka, Sanwasi mengatakan keputusan MK tersebut tidak lantas menyurutkan pihaknya untuk menciptakan sekolah unggulan. Program dinas yang berorientasi terhadap peningkatan mutu pendidikan akan tetap dipertahankan. Sanwasi menyebutkan, terdapat beberapa sekolah yang memiliki kesempatan untuk dijadikan sekolah unggulan. Namun demikian, sejumlah RSBI yang ada, kemungkinan besar akan menjadi sekolah unggulan.
Semoga saja ruh RSBI memang merupakan upaya dalam peningkatan mutu pendidikan dengan membentuk sekolah terbaik, sekolah unggulan dan sekolah percontohan dengan tanpa mengurangi nilai kedaerahan yang sudah sepantasnya kita jaga dan kembangkan. 
(Dwi/red)

Ngawangkong sareng Mang Untung


(14/11/12) Salah satu angenda acara Himmaka Bandung, yaitu silaturahmi kepada pembina, yaitu H.Y.Untung, S.Pd (mang Untung) di kediamannya Bumi Panyawangan, Cileunyi.
Selain untuk silaturahmi, agenda acara ini juga sekaligus dalam rangka pengenalan pengurus, anggota baru dan program kerja untuk pengurus Hmmaka Bandung periode 2012-2013. Disela perbincangannya, Mang Untung mengatakan “Beruntung bagi kita yang mau berorganisasi sehingga mampu belajar berkomunikasi yang baik dan  komunikasi bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Komunikasi tidak prlu di verbalkan dengan berbicara, namun dengan mengikuti dinamika pembicaraan dan membuka sinyal positif juga sudah menjadi bagian kominikasi yang baik. Dan diharapkan HIMMAKA mampu menjadi wadah dalam belajar berkomunikasi yang baik bagi anggota-anggotanya”. 

(Dwi/red)

Majalengka Punya Batik


Ternyata Majalengka juga mempunya batik seperti halnya Cirebon, solo, Yogyakarta. Batik Majalengka memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan  kekhasan kota Majalengka. Batik Majalengka ini dipelopri oleh Hery Soeharsono. Dalam mendisain batik khas Majalengka, beliau luput memasukkan kekhasan-kekhasan dari kota Majalengka.
Motif batik kota angin ini menunjukkan bahwa Majalengka dijuluki “kota angin” karena angin kencang selalu berhembus  sepanjang tahun di kota ini.
Motif lauk ngibing yang berarti ikan menari. Motif ini menunjukkan bahwa warga Majalengka senang memelihara ikan di balong atau empang.
Motif gedong gincu karena hampir di temukan pohon mangga gincu di halaman depan rumah warga Majalengka.
Motif Nyi rambut kasih yang merupakan salah satu tokoh sejarah kota Majalengka.
Motif Simbar kencana merupakan cerita rakyat kota Majalengka, tepatnya yang berasal dari kecamatan atau yang dulu dikenal sebagai kerajaan Talaga.

Manusia adalah Makhluk Politik


Kebahagiaan mulai menyeruak ketika seorang manusia terlahir kealam dunia, namun tanpa kita sadari ketika seorang manusia terlahir berarti ada seorang tokoh politik baru yang ikut terlahir. Hal ini tak bisa kita sadari karena kita semua tidak mengerti dengan yang namanya politik itu sendiri. Coba kita tengok kembali mengenai pengertian politik, secara istilah politik dapat diartikan sebuah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Setelah tadi mengingatkan kembali mengenai pengertian politik, coba kita perhatikan seorang bayi yang menangis secara tidak langsung bayi tersebut ingin mendapatkan perhatian yang lebih dari ibunya dan dilihat dari kacamata politik hal ini membuktikan bahwa bayi tersebut dapat memperoleh kekuasaan untuk mengatur ibunya sendiri dengan cara menangis. Pelajaran ini ada secara alamiah, adapun Pembelajaran Politik dalam tataran alur pendidikan sebenarnya dimulai sejak Sekolah Dasar (SD). Saat SD pembelajaran dilakukan seperti tentang Musyarawarah kelas hingga voting untuk memilih pemimpin kelas atau ketua kelas. Tak hanya disitu, pembelajaran juga dilakukan biasanya saat penentuan tempat rekreasi atau liburan kelas. Budaya berpolitik di Sekolah Dasar ini kemudian merambah ke pendidikan selanjutnya, baik di Sekolah Menangah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menangah Atas (SMA). Kita akan mulai mengenal Kampanye hingga orasi dalam pemilihan ketua OSIS atau sekedar ketua ekstrakurikuler. Namun pendidikan politik di sekolah ini tentunya berbeda di setiap sekolah, ada yang memang terbuka namun ada pula dengan jalur tertutup dengan berbagai alasan misalnya sekolahnya memiliki jumlah siswa yang tak cukup banyak.
Klimaksnya manusia belajar politik ketika mereka sudah memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu menjadi seorang mahasiswa ditataran Universitas, kita semua tak dapat memunkiri banyaknya organisasi yang ada didalam suatu universitas secara otomatis juga banyak lahan untuk berpolitik dan kekuasaan, hal ini yang mutlak untuk dicapai atau diraih.
Tidak ada yang salah ketika seorang manusia bercita-cita menjadi seorang politisi akan tetapi semua itu dapat dikatakan salah ketika politik yang digunakan atau dijalankan berbau politik picik yang menghalalkan berbagai cara untuk mencapai sebuah kekuasaan yang bersifat hanya sementara.  Kita semua sudah dewasa dan sudah bisa membedakan mana yang benar serta mana yang salah, ketika mendeklarasikan diri menjadi politisi maka bermainlah politik yang baik. Perbuatan baik atau buruk dalam politik dapat dilihat dari sorot pandang agama, jangan sampai agama yang dipolitisasi tapi jadilah politisi yang agami. 

Oleh: Muhammad Khunaefi

Majalengka BERGEMA


Iji Jaelani, itulah nama lengkapnya. Sebagai Ketua umum HIMMAKA Bandung terpilih untuk periode 2012-2013, kang izzi biasa ia disapa, menyampaikan pandangan dan harapan yang akan dibangun bersama dengan dulur-dulur Himmaka untuk periode sekarang. Dia mengatakan bahwa setiap diri kita ini merupakan orang-orang yang besar “Kalau memaknai Konteks Jalaludin Rahmat, besar berarti dunia ini adalah kumpulan atau biografi orang-orang besar. Saya ingin orang-orang besar itu ada dalam diri dulur-dulur semua”.

Dalam amanat singkatnya itu dia memaparkan tentang 3 hal. Pertama meyakinkan bahwa dulur-dulur semua merupakan kumpulan orang-orang yang besar yang dapat merubah sejarah daerahnya masing-masing. Kedua menurut laki-laki kelahiran 14 Juni 1990 ini mengatakan bahwa, Majalengka harus percaya diri dan menghilangkan doktrin Majalengka sebagai kota mati, kota kecil. Menurutnya, “Harusnya kita ini dibesarkan di Majalengka dan kepada Majalengka pula kita harus membesarkan. Baik atau buruk itu adalah daerah kita sendiri” pungkasnya. Point yang ketiga adalah setelah kita menjadi besar kita harus membesarkan Majalengka bersama-sama. Maka dari itu dia menekankan maju bersama membesarkan Majalengka. Bersama dulur-dulur semua bisa mewujudkan Majalengka yang BERGEMA (Besar Gemilang, Maju Bersama).
Diakhir amanatnya itu kang izzi yang bermotto hidup “Cari Abdi Abadi” ini mengutarkan bahwa ”Himmaka bukan milik saya, bukan milik anda, bukan milik dia bukan milik mereka. Tetapi tetap milik kita bersama. Maka dari itu saya tidak akan pernah mengemis, karena ini bukan organisasi saya. Dan saya juga tidak akan membiarkan dulur-dulur mengemis karena ini bukan organisasi dulur-dulur, tetapi ini organisasi bersama. Dimana saya membutuhkan dulur-dulur dan dulur dulur membutuhkan dulur-dulur yang lainnya” tegas ketum Himmaka terpilih ini.

Himmaka Post-Edisi 3

Rabu, 03 April 2013

KATA KU


Pernah dengar kata ini, “kepentingan diri sendiri itu nomor 2, dan kepentingan bersama akan tetap menjadi nomor 1”. Mengapa? Secara alami kebutuhan diri sendiri adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh diri sendiri entah bagaimana, cara agar semua itu terpenuhi. Sedangkan kebutuhan bersama adalah tanggung jawab bersama, satu terlihat jelek maka semuanya akan dilihat sama jelekna.
Tak terasa pengabdian yang tak pernah habis dari tahun 2008 sampai saat ini, begitu banyak pengalaman yang membuat diri menjadi lebih dewasa. Sepertinya tak ada tempat lain untuk mendapatkan semua keberuntungan itu, karena semua keberuntungan itu akan selalu menjadi pelajaran sampai hidup ini melangkah pada pertarungan yang sesungguhnya.
HIMMAKA, apa itu? Awalnya seperti sebuah organisasi yang sama dengan yang lainnya, namun ternyata disini bukan hanya sekedar organisasi tapi lebih pantas disebut rumah. Kepribadian, kedewasaan, prilaku dan Semua hal yang membuat arti hidup akan terkisahkan ada disini. Ternyata jalan menuju pengabdian pada masyarakat sangat mudah didapat disini, karena bentuk pengabdian sangat besar nilainya dari pada sebuah kepentingan.

Siapa saja bisa menjadi pemimpin, bahkan menjadi pemimpin diri sendiri sampai menjadi pemimpin semua orang. Selamat dan sukses untuk HIMMAKA Bandung yang akan selalu melahirkan kader-kader berkualitas. HIMMAKA BAKTIKU, BAKTIKU MAJALENGKA

Oleh : Degi Ergiawan

HIMMAKA Post-Edisi 2

KADERISASI


Hal yang harus benar-benar tertanam pada setiap anggota atau kader sebuah organisasi yang pertama adalah komitmen, yaitu sebuah tindakan dalam menjalankan roda keorganisasian, atau sebuah rasa kepercayaan terhadap organisasi yang akan membentuk karakter anggotanya, yang kedua adalah ide gagasan, setelah kita komitmen dengan sebuah organisasi maka akan timbul yang namanya, ide gagasan dari setiap anggota. Kita sepakat bahwa setiap dari kita adalah pemimpin,tapi bagaimana cara mengaplikasikan jiwa kepemimpinan kita kepada orang lain? Maka disinilah peran dari organisasi; untuk mengaplikasikan jiwa kepemimpinan kita. 

Kemudian yang ketiga adalah kohesitas yaitu keterkaitan antara organisasi dan anggotanya, artinya ketika tertanam komitmen dan kemudaian muncul ide-ide gagasan maka lahirlah sebuah keterkaitan yang dimana diakui atau tidak, kita adalah bagian dari sebuah organisasi, sehingga kemana kita melangkah kita selalu membawa nama organisasi. Bila sebuah organisasi mati, maka salah seorang penyebabnya adalah kematian itu. Yang terakhir adalah direct and direct yaitu komunikasi baik secara langsung ataupun tidak langsung. Artinya, komunikasi menjadi sebuah kemestian untuk setiap kader atau anggota sebuah organisasi. 
KECAP adalah satu bentuk komitmen warga Majalengka terhadap HIMMAKA, KECAP Namun sebuah bentuk loyalitas terhadap Himmaka tidaklah selesai hanya dengan mengikuti KECAP.  Tapi setelah itu banyak yang harus dilakukan untuk terus berproses demi tercapainya satu tujuan yang sama yaitu membangun majalengka yang lebih baik. 
Oleh : Taufik Hidayat (Sekbid PAO)

HIMMAKA Post-Edisi 2

Musyawarah Anggota

Musyag, Musyawarah anggota merupakan kegiatan dimana segala hal-hal yang menyangkut suatu organisasi terutama dari segi administrasi dibicarakan, direncanakan dan dimusyawarahkan. Tak hanya itu, semua kegiatan selama satu periode dipertanggungjawabkan. Memang tanpa dipungkiri musyag inipun tidak jauh beda dengan pesta politik. Dimana satu periode kepengurusan berakhir dan akan dibentuk pimpinan dan kepengurusan baru.
Musyawarah anggota bagi HIMMAKA Bandung merupakan kegiatan yang sangat penting karena pada saat musyaglah semua yang berkaitan tentang Himmaka dari mulai AD/ART sampai hasil kinerja kepengurusan dalam satu periode terakhir dipertanggungjawabkan. Seperti halnya pesta politik, kader-kader pemimpin Himmaka telah dipersiapkan untuk memimpin Himmaka dalam satu periode kedepan.
“Musyawarah anggota, lambang politik simpel kangge anggota. Tapi nu paling penting ieu acara mengrupikeun estapeta kepemimpinan kangge Himmaka salajengna”, begitulah menurut dulur Andis yang merupakan salah satu kandidat Himmaka Bandung di musyag 2012 ini.
Mimpi Himmaka Bandung untuk menjadi organisasi yang memiliki eksistensi yang tinggi pada pundak dulur-dulur Himmaka. Eksistensi tersebut tak lepas dari rasa loyalitas Himmaka Bandung untuk lemah cai Majalengka. Ya, semoga saja ini tak hanya sekedar pesta politik, tapi merupakan jalan untuk terus mengibarkan bendera Himmaka Bandung dengan soliditas, semangat dan loyalitasnya.
(Dwi.a/red)

HIMMAKA Post-Edisi 2

Haru Biru Perpisahan Baksos

Kegiatan baksos di desa Cibunut kemarin, memberikan kesan tersendiri, khususnya saya. Walaupun cuaca disana sangat dingin, dan jika dibandingkan dinginnya sedingin Lembang, terlebih keberadaan sinyal yang sangat terbatas sehingga sulitnya melakukan komunikasi menggunakan hp (serasa diisolasi..hhe), tapi itu semua tidak mengurangi semangat dan keceriaan kami dalam mengabdi di desa Cibunut. Dari sekian banyak kegiatan yang kami lakukan disana, hal yang paling berkesan dan sedih adalah saat perpisahan itu tiba. Saat perwakilan dari anak-anak Cibunut menyanyikan lagu andalan dulur-dulur Himmaka Bandung,  “Selamat Jalan Sahabatku”.
Dipertengahan lagu, suasana haru dan isak tangis dari anak-anak, masyarakat seketika menyelimuti acara tersebut. Kebersamaan yang dibangun selama satu bulan bersama masyarakat Cibunut begitu berarti.
Meskipun perpisahan telah terjadi, namun jalinan silaturahmi tidak akan berhenti disana. Terimakasih Cibunut, kau telah memberikan begitu banyak pengalaman baru yang tak bisa kami dapatkan dimanapun.
“Slamat jalan sahabatku, tangan kita kan slalu berjabat” 
(Nurlailla El-Kamil)

HIMMAKA Post-Edisi 1

Selayang Pandang Himmaka Bandung


HIMMAKA Bandung adalah sebuah organisasi kedaerahan mahasiswa Majalengka yang berada di Bandung. Pada awalnya organisasi ini berdiri atas dasar kebutuhan mahasiswa daerah untuk berkumpul atas keberadaannya yang jauh dari kampung
halaman. Tentunya sebagai rumah kedua, organisasi mahasiswa di atas menjadi jawaban untuk menyatukan inspirasi mahasiswa daerah dengan penuh rasa silih asih, silih asah, dan silih asuh, penuh gotong royong dengan basis kekeluargaan, serta saling besar membesarkan sesama mahasiswa daerah dalam bersaing di tengah kompetisi yang tinggi. Atas dasar ini, tanggal 10 Juni 1974, Hendi Suhendi Cs. mendirikan HIMMAKA Bandung..
Seiring dengan dinamika zaman, HIMMAKA Bandung tidak hanya menjadi tempat silaturahmi sesama mahasiswa Majalengka, akan tetapi lebih dari itu. Ia menjadi wahana untuk lebih memahami budaya dan seluk beluk kedaerahan Majalengka, membimbing potensi mahasiswa Majalengka untuk selanjutnya dapat berbakti dan mengabdi pada lemah cai Majalengka.
Disadari atau tidak, mahasiswa Majalengka merupakan pelopor generasi muda bangsa yang selayaknya berdiri paling depan dalam melakukan perubahan di lemah cai Majalengka. Melalui HIMMAKA Bandung yang telah berdiri selama 38 tahun, mahasiswa Majalengka akan cakap berorganisasi, penuh potensi dan kreatifitas,serta siap menjadi generasi muda yang cakap secara sosial dalam hidup bermasyarakat.

(Fresh/red)  

Potensi Daerah


Salah satu kegiatan kemasyarakatan dalam kegiatan baksos kemarin adalah dialog mengenai Potensi Daerah. Dalam mengembangkan potensi daerah, tidak terlepas dari peran sumber daya manusianya dalam mengolah dan mengembangkan sumber daya alam sebagai potensi dan ciri  dari daerah tersebut. Dalam kegiatan baksos Himmaka Bandung (6/7), masyarakat Desa Cibunut mendapatkan kesempatan untuk berdialog langsung dengan pembina Himmaka Bandung bapak HY. Untung, S.Pd. Menurut HY. Untung, S.Pd., Yang biasa disapa mang Untung, dalam mengembangkan potensi suatu daerah ada tiga faktor penting yang harus diperhatikan, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya sosial.
Pada dasarnya SDM ini dituntut untuk memiliki kreatifitas sehingga mampu menggali potensi yang dimiliki dan mendapatkan kualitas SDA yang baik. Untuk mendapatkan kualitas SDA yang baik, maka dibutuhkan kualitas SDM yang baik pula, terlebih potensi yang dimiliki desa Cibunut 90% adalah sayuran (SDA).

Berbicara mengenai sumber daya sosial, menurut mang Untung karang taruna dinilai sebagai SDS yang menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kualitas, kreatifitas, dan kompetensi SDM dalam menggali SDA sehingga potensi di daerah tersebut dapat dikembangkan tidak hanya untuk masyarakat desanya sendiri, tetapi juga mampu menembus pasar luar. Paradigma masyarakat tentang ketidaksesuaian antara pendidikan dengan pekerjaan yang nantinya akan digeluti  hendaknya segera kita hilangkan. Seperti halnya masyarakat desa Cibunut, menghilangkan paradigma tersebut merupakan tugas pertama yang harus segera dikerjakan karang taruna dalam meningkatkan kompetensi SDM.
Tugas utama kita adalah mampu berfikir dan bergerak untuk meningkatkan kualitas SDA, SDM, dan SDS sehingga mampu menggali potensi daerah kita dan potensi tersebut bisa sampai pada masyarakat luar juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(Dwi.a/red)

HIMMAKA Post-Edisi 1

Mengungkap Tabir Cibunut


Dulur-dulur tahu dimana Cibunut??? Sudah seharusnya kita sebagai warga Majalengka yang baik serta cinta tanah air tahu tentang daerah-daerah sekitar Majalengka. Berada di daerah selatan kota Majalengka, dan berada di kaki gunung Ciremai. Desa Cibunut ini merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Argapura. Bisa dibayangkan dengan keberadaannya yang ada di kaki gunung Ciremai, Desa Cibunut ini memiliki pesona alam yang sangat indah dan udara yang masih jarang terjamah oleh udara-udara kotor seperti di kota. Terdiri dari empat blok/dusun, yaitu blok Desa, blok Wetan, blok Kulon, dan blok Cukangsari. Dan Ini merupakan desa dimana Himmaka Bandung melaksanakan Kibar Bakti Sosial 2012.
Ada beberapa hal yang akan membuat kita kagumi dari desa ini, dan ini merupakan nilai potitif dari kualitas sumber daya manusianya.
Pertama adalah budaya gotong royong yang masih terasa kental, sehingga dapat mewarnai, menjaga, serta melestarikan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat yang madani, terasa saat pelaksanaan baksos kita kemarin. Kita disambut bahkan dilayani dengan baik dan ramah oleh warga desa Cibunut. Kedua adalah semangat api yang membara tak pernah padam anak-anak cibunut untuk menuntut ilmu meskipun jarak tempuh sekolah sangat jauh dengan tempat tinggal mereka, dan belum adanya sekolah untuk tingkat SMP dan SMA.
Yang ketiga juga tidak kalah menarik, yaitu permainan olah raga bola volly desa tersebut dari anak-anak, remaja, sampai yang tua sangat profesional dalam memainkan si kulit bundar tersebut. Salah Satu tim mereka yang ternama adalah citra (Cibunut terampil), permainan yang khas, smas-smas yang menusuk, servis-servis yang mematikan langkah, dipadu dengan kekuatan yang diolah secara alami serta didukung oleh jampi-jampi yang sangat manjur membuat nama citra pernah diatas awan. Keempat adalah tentang keagamaan, memang secara fakta untuk ilmu keagamaan anak-anak desa Cibunut kurang memadai. Namun dilihat dari sudut pandang pengajarnya yang sangat luar biasa, tanpa lelah memberi ilmu dunia dan akhirat, selalu bersabar dalam mendidik, serta memberikan ilmu dan pengalaman tanpa pamrih. Luar biasa pengorbanan yang diberikan oleh pengajar-pengajar ngaji tersebut, kita do'akan bersama-sama amal perbuatannya dibalas 7 kali lipat oleh Allah SWT.
Yang terakhir yaitu mojang-mojang Cibunut, yang memberikan rasa betah tersendiri bagi dulur-dulur Himmaka saat baksos kemarin. Hal yang benar-benar dikagumi adalah alam yang sangat luar biasa subur, indah, dan udara segar pegunungan. Untuk itulah bukan hal yang sangat asing lagi, jika dalam kegiatan baksos kemarin dulur-dulur Himmaka sering mendapat bantuan khususnya dari hasil panen sayuran. Namun, hal yang sangat disayangkan petani disana selalu menjadi korban ganasnya bandar-dandar sayur, akibat patokan harga yang sering diberikan para bandar dan kurangya manajemen marketing yang baik.
Desa Cibunut sebagai salah satu aset Majalengka yang perlu dijaga dan dikembangkan potensinya. Untuk itu, sebagai para putra daerah kita sudah sepantasnya menjadi pendorong dan penggerak dalam mengembangkannya.
(Arif.Martianto)

HIMMAKA Post-Edisi 1

HIMMAKA Untuk Majalengka

HIMMAKA Bandung sebagai organisasi kedaerahan mahasiswa Majalengka yang berada di Bandung dan senantiasa  tetap memiliki  rasa cinta terhadap lemah cai Majalengka. Sebagai bentuk rasa cintanya tersebut, Himmaka bergerak dan membuktikan bahwa rasa cintanya kepada Majalengka bukan sebagai wacana saja. Dengan tujuan menumbuhkan jiwa sosial dan mengabdikan diri kepada masyarakat, terlebih mengingat mahasiswa sebagai Agent Social of Change, melalui  Himmaka inilah mahasiswa asal Majalengka mencoba memberikan pengabdiannya terhadap masyarakat dan Majalengka dengan diadakannya kegiatan “Kibar Bakti Sosial”.
Kegiatan Bakti Sosial bukanlah hal yang baru bagi dulur-dulur Himmaka Bandung, karena kegiatan ini merupkan agenda tahunan dalam mengisi libur panjang semester genap. Untuk lokasi kegiatannya sendiri dilaksanakan di Desa Cibunut, Kec. Argapura, Kab. Majalengka. Berada di sebelah “kidul” Kab. Majalengka dan berada di daerah pegunungan menjadi daya tarik tersendiri bagi desa Cibunut untuk dijadikan lokasi baksos. Udara dingin gunung Ciremai, dan jarak tempuh yang cukup jauh bukan penghalang yang begitu berarti dalam melaksanakan kegiatan baksos ini. 
Selama kurang lebih satu bulan, yaitu dari mulai tanggal 18 Juni sampai 16 Juli, kegiatan baksos tersebut dilaksanakan. Kegiatan ini juga dilaksanakan berdasarkan salah satu pedoman tri dharma perguruan tinggi yaitu “pengabdian”. Dengan bertemakan “Kawula muda nu ngawangun bangsa ku pangaweruh tur agama” Himmaka Bandung mencoba mengaktualisasikan dirinya untuk Majalengka. Banyak kegiatan yang kami laksanakan di sana baik dari segi kependidikan, keagamaan, dan kemasyarakatan.
Untuk bidang pendidikan, yaitu memberikan bimbingan belajar kepada siwa tingkat SD berupa kursus  Bahasa Inggris, Teknik Informasi, serta membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG) untuk tingkat KOBER. Bidang keagamaan sendiri dilakukan setelah kegiatan bimbingan belajar yang biasanya dilakukan siang hari, dan untuk sore harinya memberikan pengajaran baca dan tulis Al-qur’an, pengajian, dan Tabligh Akbar. Untuk bidang kemasyarakatan meliputi Diskusi dengan pemuda dan tokoh-tokoh masrarakat.
Selain itu juga diadakan penyuluhan-penyuluhan. Contohnya saja mengadakan dialog mengenai KUKM, Menejerial Karang Taruna, dan Potensi Desa. Ikut berpartisipasi dan mengadakan hiburan, perlombaan-perlombaan dan  kerja bakti bersama masyarakat setempat juga dilakukan untuk lebih berbaur dengan masyarakat dan mempererat rasa kekeluargaan..  
Menurut HY. Untung, S. Pd., selaku pembina Himmaka Bandung, kegiatan bakti sosial ini sangat baik dilakukan karena merupakan bentuk pembelajaran bagi dulur-dulur Himmaka Bandung bagaimana caranya bermasyarakat. “Kegiatan bakti sosial ini dikatakan berhasil apabila memberikan perubahan yang positif bagi masyarakat, khususnya masyarakat Desa Cibunut ini serta bagi dulur-dulur Himmaka Bandung”, ujar mang Untung.
Semoga setelah dilaksanakannya kegiatan bakti sosial ini HIMMAKA Bndung dapat memberikan  perubahan, manfaat dan dorongan semangat membangun kepada masyarakat desa Cibunut.
(Nurlailla/red)

HIMMAKA Post-Edisi 1